Hijau Segarkan Mata, Mangrove Surabaya

Dok|Malik

Bunyi-bunyi burung-burung kecil bersembunyi di dahan pepohonan, menghiasi hutan Mangrove Surabaya. Hutan Mangrove, Gunung Anyar, Surabaya Timur menu untuk memanjakan mata. Pepohonan hijau, daun-daun menghalangi sengatan matahari bagi pengunjung ketika berjalan di atas jembatan memanjang, berliku-liku membuat segar dan sejuk.

Desiran dan sinar matahari malu-malu menghalangiku dan temanku tak kala waktu menunjukkan sore. Anekaragaman hayati tumbuh dan berkembang dengan baik, menunjukkan kalau melestarikan linkungan adalah paling utama bagi keberlangsungan flora dan fauna. Aku hanya memandang air payau yang berada di bawah jembatan dan membentuk sebuah danau lengkap dengan dua paruhu siap menghantarkan pengunjung menikmati berada di bawah lebatnya pohon Bakau.

Akar-akar pohon Bakau tumbuh di berbagai tempat, khususnya air payau- air payau merupakan hasil akulturasi air tawar dan air laut. Pohon Bakau dan air payau seakan tidak bisa dipisahkan, karena pohon Bakau banyak tumbu di perairan air tawar dan air laut. Akar pohon Bakau juga ditempati bermacam ragam hayati, terutama kepiting Bakau penjaga setia hutan mangrove yang dikenal dengan Scylla Serrata.

Mangrove kota Pahlawan diresmikan oleh pemerintah Surabaya tahun 2009 sebagai destinasi Surabaya, menurut letak giografisnya berada di pesisir atau dekat dengan laut. Sajian fasiliatas yang cukup memadahi, seperti gazebo, boardwalk trail, lingkaran bambu sebagai spot foto, menara padang, dermaga bambu, dan lain sebagainya. Daftar menu dengan sajian hutan laut membuat aliran pernafasan terasa lega. Tidak hanya itu, di beberapa rumah-rumah di dalam mangrove juga ada perpustakaan kecil, membuat nyaman ketika mau membaca di tengah-tengah hutan yang rindang.

Meskipun Mangrove Surabaya tidak dibuka sampai sore, menyesuaikan waktu jam kerja dan hanya butuh mengeluarkan uang limaribu rupiah bagi kendaraan roda dua, relatif terjangkau di kantong pengunjung. Terutama tempat yang mengedukasi keluarga sebagai lokasi kelas alam dan mendekatkan kekeluargaan. Sangat disarankan menyipkan jajan sambil duduk-duduk menikmati pepohon dan suara-suara hewan hutan.

Keamanan di hutang mangrove jangan khawatir, karena ada petugas setiap pintu masuk dan beberapa pekerja yang membenahi tempat-tempat yang rusak, serta menambah panjangnnya jembatan mangrove. Tempat sampah yang mengisi di sela-sela jembatan dan beberapa papan nama di setiap pohon bisa dibaca dan dipelajari sebagai wawasan dan pengetahuan baru.

Posting Komentar

0 Komentar