Kelas Menulis Warta Tretan: Generasi Pemenang

Dok|Warta Tretan Ikamaba

“Konon, sejarah ditulis oleh para pemenang” Winston Churcill.Tulisan yang aku baca di laman blog pribadi kawan di Semarang yang tengah berjuang menyelesaikan cita-citanya di Universitas Negeri Semarang.

Aku membuka bulan Desember2019 dengan “Kelas Menulis Warta Tretan”, dibawah organisasi daerah Ikatan Mahasiswa Bangkalan (Ikamaba) Surabaya di daerah Karah Agung Surabaya. Desember ujung bulan atau akhir bulan di tahun 2019. Jika seperti itu, aku ada beberapa pertanyaan. Kalau kalian membuka bulan Desember dengan apa? Atau mimpi-mimpi apa yang ingin segera di capai? Atau jangan-jangan kalian masih nyaman di atas kasur. Jangan seperti aku, rebahannya mengalahkan gunung yang terpaku ke bumi.

Sebelum siang benar-benar menjadi malam, perkenalkan teman-teman yang memutuskan mengikuti Kelas Menulis Warta Tretan ini. Dari ratusan teman-teman di Ikamaba, hanya ada beberapa yang mengambil jalan untuk sekadar belajar menulis. Fitri, Sila, Sirojurroyan, Farhan, Mufid, Khourul, Mukid, Agus, dan Faiz. Mereka semua yang berani menjadi orang pemenang sebagai penulis sejarah seperti kata Winston Churcill.

Kelas Menulis Warta Tretan ini, salah satu bentuk untuk menciptakan generasi ketiga para penulis ulung Ikamaba Surabaya. Sebab, jika melihat generasi pertamaWarta Tretan berjumlah enam orang. Enam orang yang membuka semangat kami terbuka, tidak dapat diberikan penghargaan, karena enam orang adalah orang-orang hebat. Sedangkan generasi kedua, tinggal beberapa orang, tinggal empat orang yang bisa menyempatkan waktu keWarta Tretan. Untuk itu, semoga generasi ketiga tidak seperti pernyataan Bahar, antara kuantitas dan kulitas. Dalam ide kita lebih suka memilih kualitas, tetapi fakta di lapangan menunjukkan kita lebih memilih kuantitas.

Awal bulan Desember, kami yang sering bertengkar, mencemooh, saling hujat, dan keroyok satu sama lain, pokoknya kami saling apa adanya, bukan ada apanya. Sebelumnya aku tulis nama yang sok pintar, sokbijak, sok ahli, sok diatas segala-galanya yaitu, Baharuddin, Muntahe, Ummi Aida, dan Aku, Abu Aman.
***

Cerita, 29 September 2019

Lelah, letih, malas, lapar, dahaga, dan banyak lagi aku memperhatikan teman-teman yang ikut Kelas Menulis Warta Tretan, ketika kelas dimulai dengan topic kajian, “Menuli sdan Berpikir Kretif” oleh KakRofi. Tidak banyak yang aku lakukan, hanya sekadar menemani dan memberikan sedikit bantuan prihal menulis.

Aku lihat, mereka semakin memasuki tahap kelelahan yang berada di tinggkat tinggi. Mengikuti Kelas Menulis Warta Tretan, sejak selesai Magrib sampai bulan menjadi Desember. Mereka mencatat setiap materi yang disugukan, sambil menikmati aroma kopi, godaan jajan, air menyelamat mata meminta segera istirahat. Apalagi perut belumdi isi potongan-potongan nasi berbentuk ular.

Cerita, 1 Desember 2019

Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai. Kata Eyang Pramoedya Ananta Toer, sastrawan Indonesia yang terpinggirkan oleh Indonsia pada waktunya.

Materi Kelas Menulis Warta Tretan selanjutnya, “Menulis Sastra: Cerpen”. Aku sendiri yang memberikan sedikit wawasan, tidak banyak hanya poin-poin cara menulis cerpen. Gara-gara Bahar, jadi aku harus tanggung jawab menggantikan pemateri yang memang tidak bisa. Tetapi tidak apa-apa, terima kasih atas kepercayaannya dan kesempatan yang diberikan kepadaku.

Dari jam 08:00-15:30 mereka mengikut iKelas Menulis Warta Tretan, dari pengenalan materi sekitar dua jam, 1 jam diskusi dan pendalaman dan selebihnya terserah mereka intinya menghasilkan karya sastra berupa cerpen sebanyak 700 kata.

Namun, ada saja kelakuan mereka, ada yang tertidur, menulis tanpa henti, main Hp, nulis tidak pakai baju, mungkin karena di Surabaya. Tetapi dari semua itu, yang harus dijaga kalau mereka tertidur, kami bangunkan, kami pantau dimana mereka menulis, takutnya tertidur dan tidak menghasilkan karya dan membangunkan dengan hati-hati.
***

Ketika ada kabar kalau pemateri menulis essai tidak bisa, bingung tidak tahu bagaimana.Tetapi kami bersyukur saat ada pengantinya. Itu kabar yang aku dapat saat materi ketiga tentang “Menulis Opini” oleh Kak Ahmad.

Kalau aku mengatakan, materi paling panjang adalah materi menulis opini, setelah Magrib sampai Subuh. Kalau materinya paling dua jam, namun praktik menulis dan presetasinya yang memakan waktu. Saat Kelas Menulis Warta Tretan ini, teman-teman banyak yang lelah, seharian materi sastra, malamnya sampai pagi dilanjut materi opini. Namun, dari hal tersebut dari segi positifnya mereka akan tahu proses menulis itu seperti apa.

Kelas Menulis Warta Tretan, memang belajar menulis. Materi opini tersebut, teman-teman aku lihat fokus terhadap notbook dan laoptopnya masing-masing, sembari melihat nyala Hp mereka, mungkin takut ada pesan dari pacarnya, biasakan malam Minggu. Mereka mengeluh kalau menulis ternyata susah dan melelahkan. Tetapi, jangan sampai jera atau pun meninggalkannya. Sebab jika ditinggalkan, bisa jadi gagal dalam mimpi menjadi orang pemenang.

Cerita, 2 Desember 2019

Kak Fachri, tapi ketika membaca Fachri tolong jangan teringat tokoh dalam film Ayat-Ayat Cinta. Materi selanjutnya terkait “Menulis Essai”. Terkait materi ini, juga memakan waktu yang cukup lama, dari jam 08:00-15:00. Mungkin teman-teman Kelas Menulis Warta Tretan dan pematerinya capek dan ngantuk. Sebab tadi malam pada tidak tidur, apalagi aku orangnya cepat ngantuk dan cepat tidur tidak lupa cepat banging juga.

Materi terakhir, materi yang melelahkan karena untuk membangunkan teman-teman Kelas Menulis Warta Tretan susah sekali. Beberapa kali sering aku hampiri dan membangungkannya, eh malahan tidurlagi. Namun, yang lucu dan membuat ketawa, ada yang belum mandi. Tetapi tidak baukok, cumin buat gurauan saja biar lucu.

Dari sekian cerita yang terpaparkan, aku mencatat sejarah ini, agar aku juga menjadi seorang pemenang dan pelaku sejarah dan penulis sejarah. Kepada teman-teman Kelas Menulis Warta Tretan, tetaplah menulis, menulis, dan menulis karena dengan menulis kalian tetap ada. Tidak lupa membaca, berdiskusi dan berikan yang terbaik apa yang bisa kalian kerjakan untuk masa depan sebagai pemenang.

Posting Komentar

0 Komentar