Pendidikan Multikultural Sejak Dini; Jalan Indonesia yang Berwarna-warni

Dok|Ibnus Shofi
Judul: Transformasi Pendidikan Multikultural Di Sekolah
Penulis: Dani Nurcholis
Penyunting: Ibnus Shofi
Penerbit: CV. Parasurama Education
Cetakan: Pertama, Agustus2019
Tebal: 172 Halaman
ISBN: 978-602-61050-2-8
Peresensi: Abu Aman

“Kita ingin anak-anak itu sudah banyak melihat keberagaman sejak kecil, sehingga tidak keget ketika sudah besar. Misinya kita, anak-anak sadar pada perbedaan yang ada, perbedaan kemampuan, budaya, agama. Lalu juga mereka tahu apa yang harus mereka lakukan kalau ada perbedaan.” (Halaman 92).

Bagaimana kondisi pendidikan Indonesia ketika ditanyakan, sengudang jawaban dengan persoalan disuguhkan. Indonesia yang beragam, Indonesia yang luas, Indonesia yang memiliki sejarah panjang disertai keunikan dari bermacam pulau. Ketika mengetahui Indonesia, tentu sangat erat hungannya dengan pendidikannya, khususnya dunia pendidikan bagi anak-anak.

Transformasi Pendidikan Multikultural di Sekolah, sebuah buku hasil penelitian yang tidak lepas dari bermacam teori danbermacam sumber. Pembaca akan dipaparkan tentang pendidikan multikultural di dunia pendidikan. Tepat penelitian terkait pendidikan multikultural di sekolah dasar Tumbuh 1 dan sekolah dasar Tumbuh 3 Yogyakrta. Keduanya berada di naungan lembaga induk, Yayasan Edukasi Nusantra.

Ditengah-tengah permasalahan yang ada di Indonesia dengan sejuta keberagamannya, mulai dari suku, agama, etnis, budaya dan latar belakang sejarah. Tentu memiliki ciri khas dan kekayaan yang berbeda, khususnya dibidang karakteristik yang ada. Oleh sebab itu, sudah selayangnya pendidikan multikultural diberikan kepada anak-anak yang nota bena masih dini pemahamnya. Karena jika diberikan sejak dini terkait pendidikan multikultural, akan lebih gampang untuk menerima perbedaan yang ada. Perbedaan yang nanti dijumpai akan disikapi dengan semangat tolerasi tanpa intimidasi atau intoleransi.

Multikulturalisme adalah gagasan yang lahir dari fakta tentang perbedaan antarwarga masyarakat bersumber etnisitas bersama kelahiran sejarah. Pengalaman hidup berbeda menumbuhkan kesadaran dan tata nilai yang berbeda, kadang tampil secara bertentangan. Perjumpaan manusia denganberlatang belakang etnis bebeda semakin hari semakin meluas melintasi batas teritorial bangsa dan negara hingga benua. (Halaman 39)

Berbekal pemahaman tentang pendidikan multikultural, anak-anak akan terbiasa menganggap perbedaan adalah suatu kebiasaan dalam kehidupan. Apalagi saat anak-anak sudah bersama dengan orang-orang berbeda, di sekolah dididik tentang kebersamaan tanpa harus menjauhi satu sama lain karena alasan berbeda.

Anak-anak dianalogikan dengan suatu yang suci dan itu merupakan tugas tenaga pendidikan untuk memberikan pemahaman-pemahaman yang baik. Pemahaman tersebut adalah terkait pendidikan multikultural. Menurut Azyumardi Azra, pendidikan multikultural sebagai pengganti dari pendidikan interkultural, diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli dan mau mengerti atau adanya politik pengakuan terhadap kebudayaan kelompok manusia, seperti toleransi, perbedaan atno-kultural dan agama, diskriminasi, hamdemokrasi, dan pluralitas, kemanusiaan universitas, serta subjek-subjek lain yang relevan.

Sehingga pendidikan multikultural suatu kunci yang sangat baik diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia, khususnya sejakpendidikan dasar. Pendidikan dasar sudah seharusnya diterapkan pendidikan multikultural, disesuaikan mata pelajaran di setiap sekolah masing-masing.

Melihat kembali Indonesia dengan perkiraan 260 juta jiwa dan 17.504 pulau beserta kakayaannya tentu sangat sulit kita terima. Namun, dengan hadirnya pendidikan multikultural sejak dini, menjadi salah satu jalan yang relevan untuk mengurangi sikap-sikapintoleransi antar sesama.

Dalam catatan buku ini, kebijakan sekolah selalu mengarah kepada empat hal yang menjadi misi sekolah Tumbuh. Empat hal itu adalah penyelenggarakan pendidikan inklusi yang mengembangkan anak-anak sesuai dengan potensi masing-masing; pembelajaran yang mendorong anak menghargai keberagaman agama, ekonomi sosial, dan budaya; pembelajaran mendorong anak menghargai kekayaan bangsa, potensi lokal, cinta tanah air, dan kearifan lokal Indonesia; dan pembelajaran menyiapkan anak menjadi warga dunia, berpikir terbuka dan aktif berkontribusi secara positif. (Halaman 71)

Catatan-catatan tentang pentingnya pendidikan multikultural suatu hal yang sangat dibutuhkan di dunia pendidikan, sebab pendidikan adalah awal dari segala terbentuk khususnya anak-anak. Jika menoleh kembali, UU 20 tahun 2003 pasal 4 ayat 1 tentang SistemPendidikanNasional, “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak distriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa”.

Lalu dengan proses tranformasi strategi, setidaknya meliputi tiga tahapan, yaitu tahap formulasi, tahap pelaksaan dan tahap evaluasi. (Halaman 137) Pendidikan multikultural di sekolah akan menjadi anak sejak masih dini akan menerima kalau perbedaan tidak perlu dijahui, perbedaan tidak harus disamakan selalu, dan pernedaan akan melahirkan kebersamaan.

Secarakeseluruhanbukuinimenarikdansolusitepatterhadappendidikan di Indonesia.Bukuini, menjawabdariberbagaikasus yang seringterjadi, sepertikejadiankonflik social di Poso, Ambon, Papua dan lain sebagainya.Jadi, pendidikanmultikulturalmenjadi angina segar yang sudahsejak lama dirindukandandibutuhkan di Indonesia. Sehingga Indonesia tetapmewarisikebhinekatunggaika.


*Tulisanresensi buku “Transformasi Pendidikan Multikultural Di Sekolah”pernah dimuat di koran“KABAR MADURA”, Kamis, 19 September 2019.

Posting Komentar

0 Komentar