Terbanglah Serdadu Kumbang Membawa Cita-Cita

Dok|Internet

Judul Film : Serdadu Kumbang
Sutradara: Ari Sihasale
Produser: Ari Sihasale
Penulis: Jeremias Nyangoen
Penanyangan: 16 Juni 2011
Presensi: Abu Aman

Terbanglah terbang railah mimpi. Jangan berhenti terbanglah serdadu kumbang. Maju serdadu kumbang. Jangan menyerah rintangan menghalang. Tenang jalani semua. Percayalah harapan itu masih ada. Lirik lagu Ipang yang berjudul Serdadu Kumbang dan dijadikan lagu dalam film Serdadu Kumbang.

Lirik lagu yang berisi  untuk selalu bermimpi dan meraihnya dengan tidak pernah berhenti dan berusaha untuk mengapainya serta konsentrasi dengan mengambil tindakan yang tenang tanpa harus menyalahakan semua permasalah yang ada, karena dalam setiap mimpi harus ada sebuah keyakinan. Keyakinan merupakan hal yang perlu ditumbuh, tanpa keyakinan hidup terasa hampa apalagi bagi orang-orang yang sedang menempuh pendidikan guna mencapai mimpi-mimpinya.

Mimpi bukan hanya dimiliki orang-orang yang memiliki harta yang melimpah, orang yang tinggi derajatnya, memiliki paras yang jelita, dan hidup di perkotaan. Tetapi mimpi merupakan hak setiap manusia. Kerena mimpi adalah penopang dalam menjalani kehidupan, dorongan untuk selalu melangkah menggapainya.

Di setiap dataran dan pedesaan Indonesia, anak-anak negeri memiliki cita-cita yang tinggi meskipun dalam keterbatasan dan kesedihan. Dalam film Serdadu Kumbang, menceritakan semangat anak-anak sekolah dasar untuk mengenyam pendidikan guna meraih mimpi-mimpinya.

Cerita yang dikemas dalam pribadi tiga bocah laki-laki yang terjalin persahabatan yang terbangun dalam kesederhanaan. Desa pedalam Indonesia-desa Mantar Sumbawa Barat. Hidup dalam keterbatasan yang jauh dari kota, bahkan kota kecamatan sangat jauh. Saat ketiga sahabat membeli es di kecamatan untuk dijual di desa Mantar, saat kembali hanya membawa es yang sudah mencair. Ini merupakan gambaran kalau kota kecamatan sangat jauh.

Tidak semua orang merasakan betapa senangnya memiliki cita-cita, meskipun cita-cita yang dimiliki orang desa sering kali dianggap sebelah mata. Tidak ada yang salah ketika memiliki cita-cita yang salah, hanya orang yang tidak pernah berani memiliki cita-cita yang salah. Sebab orang yang tidak berani memiliki cita-cita samahalnya takut untuk mengambi konsekuensi guna meraih cita-cita. Pengorbanan, keteguhan, kegigihan, ketekunan, kesabaran, adalah hal yang perlu dimiliki setiap orang yang memiliki cita-cita tinggi.

Meskipun ketiga bocah Amek, Umbe, dan Acan terkadang tidak sekolah lantaran tidak diperbolehkan masuk, sebab orang tunya menyuruh bekerja, bukan hanya satu atau dua  hari izin tidak masuk sekolah, tetapi sampai berbulan-bulan. Namun meskipun orang tua memilki sikap yang seperti itu. Orang tua desa Marta tetap ingin anak-anaknya lulus sekolah dan tetap memikirkan pendidikan selanjutnya, supaya lulus dan mengapai cita-cintanya.

Amek, Umbe, dan Acan pernah merasakan tidak semangat lantaran selalu di hukum oleh gurunya saat di sekolah, namun Ibu Guru Imbok selalu memberikan perhatian dan nasehat bahwa, orang yang memiliki cita-cita dan harapan tidak berdosa.

Ketika ketiga sahabat yang sudah berhenti di sekolah, Ibu Guru Imbok memebrikan pelajaran dibawah rumahnya, bahwa jangan berpikir jadi tenaga kerja Indonesia (TKI) petani, nelayan tidah harus sekolah. Pendidikan bukan hanya untuk cerdas dikelapa tetapi cerdas didalam hati.

Ada banyak adegan-adegan tentang sebuah harapan dan cita-cita, bahkan di desa Mantar Sumbawa Barat, ada pohon cita-cita yang mana setiap anak-anak kalau memiliki cita-cita akan menggantungkan botol yang sudah terisi catatan cita-cita. Pohon yang besar dan ranting-ranting yang indah berada di atas pegunungan tempat membangun cita-cita bersama teman-teman dan bersama papin (kakek) Haji Maesan.

Dari adegan dan alur dalam film Serdadu Kumbang dengan sangat ditonjolkan tentang cita-cita dalam keterbatasan dan penderitaan. Anak-anak yang berada di daerah terbatas semuanya serba kekurangan, namun sangat bagus untuk dijadikan tontonan bagi anak-anak terutama dan masyarakat. Setelah melihat film Serdadu Kumbang, kita akan besyukur bagi anak-anak dan masyarakat yang hidup dalam keterbatas. Seandainya kita hidup seperti mereka apakah masih ada cita-cita yang tinggi?.

Terbanglah, terbang rahilah mimpi. Jangan berhenti terbanglah tinggi. Terbanglah terbang raihlah mimpi. Jangan berhenti terbanglah serdadu kumbang. Serdadu kumbang yeah. Terbanglah terbanglah terbanglah. (Ipang, Serdadu Kumbang).



*Tulisan ini pernah dimuat di Majalah LPM Edukasi edisi 53 tahun 2018 dengan tema “Kurikulum 2013: 5 Tahun Berlalu”.

Posting Komentar

0 Komentar