Dok|Pribadi |
Selama menjalin komunikasi dengan Bang Iqbal, tak ada yang tidak mengandung semangat untuk selalu belajar, belajar, dan belajar. Pesan yang masuk membangunkan raksasa yang tertidur kelelahan bekerja, semampunya sekadar bisa bertahan di kota Surabaya. Impian-impian untuk melanjutkan pendidikan masih ada, tetapi terkadang semangat tidak bertahan selayaknya khayalan.
***
Dok|Pribadi. Salim, berpeci, Anca, berkerudung, dan Faruq, kaos hitam. |
Tak lupa perempatan tong Margoreja, mahasiswa sekitar Wonocolo pasti paham. Perempatan yang banyak hilir mudik kendaraan, arah timur dan barat ragam kendaraan besar melitas, kalau arah selatan dan utara kendaraan dan penjalan kaki juga melintas, untung ada orang baik mau mengatur lalu litas. Kalau tidak ada, kemungkinan besar akan terjadi kecelakaan.
Saat matahari condong di ufuk barat, petanda buka puasa sebentar lagi tiba. Sekarang tanggal 04 Mei 2021 kesepakatan untuk buka bersama dengan teman-teman KKN Nusantara 3T atau pengabdian di Sulamu, Kupang, NTT. Sudah sejak dulu membahas pertemuan ini, keinginan untuk berbuka puasa di Ayam Goreng Nelongso, Margorejo.
Sebetulnya, aku tidak suka acara-acara buka bersama. Terlalu banyak hal-hal yang tidak penting terjadi saat berkumpul. Apalagi, menjadi penghalan untuk pulang ke kampung halaman. Selain itu, buka bersama membuang-buang waktu saja, sebagai anak rantau di tanah orang, pengeluaran sangat amat diperhitungkan. Buka bersama semacam membuat jebakan sendiri untuk melukai hati yang sudah terluka.
Supaya pertemuan tidak hanya menjadi salam sapa, maka aku memutuskan untuk mencatat setiap percakapan yang membuat kami tertawa dan haru biru mengingat satu tahun dahulu. Dengan ini, jalan paling berharga memaknai sebuah perjumpaan. Setiap perjumpaan akan selalu menjadi pembelajaran dan kenangan untuk perbaikan masa depan.
***
Dok|Pribadi. Kanan, Salim, Kholis, Anca, Indah, Viqri, Fifi, Firoh, Faruq, dan Abu. |
Mas Kholis, kawan sekaligus memiliki kesamaan dari organisasi, buku-buku yang dibaca dan sering mengajak diskusi banyak hal. Firoh, yang jelas dia sebatas teman KKN Nusantara, belum bisa menceritakan seperti apa, karena belum tahu dan tidak pernah melakukan perjalanan bersama. Dan yang plaing terakhir, sepertinya ia selalu mengiyakan pendapatku. Terus banyak membantu banyak hal, mulai cara pendaftar Kartu Prakerja dan hal-hal sederhana.
Tak mengapa mereka tidak bisa ikut, karena setiap orang memiliki alasan dan prinsip yang berbeda-beda. Aku pun setuju kalau tidak ikut buka bersama, sebab berada di kota kelahiran masing-masing, di Bojonegoro, Jombang, Tuban, Mojokerto, dan alasan yang tidak perlu diketahui orang.
Dok|Pribadi. |
0 Komentar