Dok | Faroz |
Kipas
angin yang berwarna biru menimbukan suara, seperti biasa suaranya mengisi
sudut-sudut indekosku yang sederhana. Aku lihat, warna langit sudah tidak
kemerah merahan, senja yang biasa aku tunggu dan diabadikan, sembari membaca
buku atau menulis dan terkadang mengistirahatkan badan. Tiba-tiba notifikasi
grup WhatsApp terdengar, petanda pesan masuk dari Dosen Psikologi Pendidikan
“Kawan2, silahkan membuat catatan refleksi pertemuan perdana tadi, silahkan
tuliskan nama dan NIMnya! Makasih”.
Pesan
yang terkirim oleh Bapak Dosen lumayan mengganggu pikiran, ditambah tugas-tugas
yang harus diselesaikan minggu depan, membuat aku cukup tertekan dan merasakan
kelelahan. Tiba-tiba aku dikagetka oleh bapak-bapak pengantar paket, ternyata
kiriman buku “Belenggu Ganas”, “KI Hajar Dewantara” dan “K.H.D” dari Yogyakarta
sudah datang. Cepat-cepat aku meletakkan di indekos dan membaca catatan di
tempat belajar, “Jangan selalu menunda mengerjakan tugas kuliah okay”.
Sudah
beberapa tahun memang memiliki kebiasaan menulis catatan di tembok dekat meja
belajar, lengkap dengan hal-hal yang harus dikerjakan dan mimpi-mimpi di masa
depan. Untuk itu, aku berpikir keras untuk menuliskan tugas refleksi pertemuan
perdana dengan Dr. Agus Santoso, S,Ag., M.Pd atau biasa kami panggil Ustaz
Agus. Tidak ada rencana tulisan yang susah-susah, sebab diminta untuk menulis
secara bebas seperti apa. Akupun teringat blog pribadiku yang sudah lama tidak
diisi oleh tulisan, sepertinya ide ini cukup menarik dan cara yang kreatif
untuk dilakukan.
“Anda harus
confident,” perkataan Ustaz Agus membuatku tersentak, secara tidak sadar aku
menoleh ke Mas Faroz dan Mas As’ad, mereka hanya terdiam fokus mendengarkan
sumber suara. Sedangkan aku masih mengatur ulang rasa nyamanku kembali setelah
memperkenalkan diri secara singkat dan sederhana. Rasanya menjadi kerdir,
merasa manusia yang tidak percaya akan diri sendiri dan perjalanan kehidupan
selama ini. Pengalaman semasa kuliah, organisasi, dan pencapain-pencapaian
selama ini masih kurang untuk membuat rasa percaya diriku semakin tumbuh dan
semakin baik.
Proses
bertumbuh sejauh ini masih kurang dan dimaksimalkan sebaik mungkin olehku. Pertemuan-pertemuan
yang aku lakukan dengan orang-orang baru, diskusi-diksiku dengan teman-temanku,
dan latihan-latihan di bangku perkulihan masih harus dilatih lagi, lagi, dan
lagi. Sejauh ini proses pertumbuhan yang aku lakukan memang harus diperbaiki
lagi serta tidak melupakan kata-kata yang aku percaya selama ini. “Terima kasih
sudah terus bertumbuh, terima kasih terus belajar, terima kasih membiarkan
dirimu bertumbuh secara mandiri, dan terima kasih sampai sekarang kamu tetap
berusaha menjadi lebih baik,”.
Mungkin
itu yang perlu aku ceritakan saat pertemuan pertama Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan. Untuk itu, mari kita sama-sama tetap bertumbuh lebih baik dan
melestarikan hal-hal baik. Terima kasih kepada Ustaz Agus atas cerita pertemun
pertama ini dan kepada teman-teman yang selalu menguatkan dan duduk bersama
selam ini, terima kasih atas rasa nyamannya.
2 Komentar
Subhanallah, lanjutkan kak!... Refleksi yang kreen ..... apapun bisa Aman gapai dengan secercah do'a dari orang yang terkasih dan keridloaan Ilahy...
BalasHapusTerima kasih, bismillah. Mohon doa dan bimbingannya geh selama satu semester kedepan Ustaz, agar menjadi lebih baik lagi dan senantiasa dalam lindungan Allah selalu.
Hapus